Sponsors

Tuesday, January 26, 2016

Meteran, Fungsi dan Cara Penggunaanya

Meteran, Fungsi dan Cara Penggunaanya

1. Pengertian :
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter. Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
Roll Meter juga memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai ialah tingkat pemuaian dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang ialah perubahan panjang disebabkan regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis Roll Meter, yang di bagi berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya.

2. Kegunaan/Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke ujung yang berbeda yaknik ke objek yang akan diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat alangkah baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran dan orang yang kedua memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik yang dituju. Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di dapatkan dari hasil pengukuran dari kedua titik.
4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian Roll meter yaitu 0,5 mm.
5. Cara membaca Skala dan Hasil :
  • Posisi arah pandangan kedua mata harus lurus dan tepat ke Roll meter.
  • Lihat ada skala yang ada pada roll meter.
  • Baca hasilnya.
6. Bagian-bagian :
  • Kotak meteran.
  • Meteran/Pita besi tipis.
  • Plat stainless pada ujung titik meteran.
  • Gantungan pada kotak meteran.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pumbuatanny, hal ini memudahkan kita karena kita bisa langsung menggunakannya langsung.
8. Nama lain :
  • Meteran.
  • Meteran Kelos.
  • Pita ukur / tape.
9. Jenis-jenis :
  • METERAN ATAU PITA UKUR DARI KAIN ( METALIC CLOTH ).
  • METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ( STEEL TAPE ).
  • METERAN ATAU PITA UKUR BAJA ALOY ( STEEL ALLOY ).
10. Cara Merawat :
  • Bersihkan Roll Meter sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya kotor
  • Simpan Roll Meter ditempat yang aman.
  • Kembalikan Roll Meter ke tempatnya setelah digunkan
11. Skala utama / Skala nonius :
Skala utama terletak di bagian Roll Meter yang biasanya dalam bentuk roll terdapat dalam ukuran 10 m, 20 m, 30 m , 50 m dan 100 m.

Feeler Gauge, Pengertian dan Cara Menggunakannya

Feeler Gauge, Pengertian dan Cara Menggunakannya

1. Pengertian :
Feeler Gauge atau dalam bahasa indonesia biasa disebut Kaliper Celah Merupakan alat ukur yang sering dipakai untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara kedua permukaan ini sangat sempit sehingga diperlukan alat ukur tidak berskala yang bisa dipakai untuk menentukan ukuran tersebut. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya yaitu untuk memeriksa kelonggaran katup pada mesin atau menyetel pisau mesin frais.
2. Kegunaan/Fungsi :
Feeler gauge berguna untuk mengukur celah antara 2 permukaan yang rata.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah yang di ukur. Jangan memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena dapat menyebabkan kaliper bengkok dan kemungkinan akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal dapat dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat didapatkan dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba tambahkan dengan kaliper dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.

4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat Ketelitian Feeler Gauge yaitu 0,01 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Masukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.

6. Bagian-bagian :
Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang gunanya untuk gantungan ketika kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing masing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada pula kaliper celah ukurannya dalam satuan inchi.

7. Cara Kalibrasi :
Alat ini sudah terkalibrasi dari pembuatannya, sehingga mudah dipakai oleh siapa saja.

8. Nama Lain :
  • Thickness gauge.
  • Kaliper Celah.

9. Jenis-jenis :
Dua jenis : satu dengan 13 bilah 100 mm (4 in) panjang dan dengan 29 bilah 200 mm (8 in) panjang.

10. Cara Merawat :
  • Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian
  • Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.

11. Skala Utama / Skala Nonius :
Skala utama terdiri dari ukuran 0.05, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60, 0.70, dan 0.80 milimeter.

Bore Gauge, Pengertian dan Cara Kerjanya

Bore Gauge, Pengertian dan Cara Kerjanya

 
1. Pengertian :
Bore gauge atau juga dikenal dengan Cylinder Gauge ialah alat ukur yang dipakai guna mengukur diameter silinder. di bagian atas terdapat dial gauge dan di bagian bawahnya terdapat measuring point yang bisa bergerak bebas. Dial gauge yang terletak di bagian atas bisa dilepas caranya yaitu longgarkan securing position dial gaugenya. Sedangkan ujung batang pengukur (measuring point) akan bergerak bila ditekan dan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm akan bergerak dari harga standarnya.
di sisi lain terdapat replacement rod yang panjangnya beragam tergantung pada kebutuhan, yang dilengkapi dengan replacement securing thread merupakan semacam mur pengikat yang berfungsi untuk mengunci supaya replacement rod dan washernya tidak lepas ketika bore gauge digunakan.


2. Kegunaan/Fungsi :

Berguna untuk mengukur garis tengah bagian dalam dari sebuah benda kerja, seperti : Cylinder, lubang dudukan poros dan lain-lain.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Cara Menggunakan Bore Gauge :
  • Ukur diameter silinder dengan memakai jangka sorong untuk mengetahui diameter secara kasar guna memilih rod end yang tepat untuk dipasangkan pada bore gauge (atau lihat ukuran standarnya pada maintenance standard), misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40 mm.
  • Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut misal 76 mm, setelah itu pasang replacement rod pada bore gauge.
  • Ukur panjang replacement rod dengan mikrometer luar dan usahakan jarum dial gauge tidak bergerak, misal diperolah hasil pengukuran 76,20.
  • Masukan replacement rod kedalam lubang (cylinder), goyangkan tangkai bore gauge ke kanan dan ke kiri hingga di peroleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus).
  • Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukan dial gauge, misal diperoleh 0,13 mm.
  • Besarnya diameter cylinder yaitu selisih antara hasil pengukuran panjang replecement rod dengan besarnya penyimpangan jarum bore gauge. Jadi diameter cylinder = 76,20 -0,13 = 76,07 mm.
Cara menentukan ke ovalan silinder :
  • Mula – mula tentukan sumbu X dan sumbu Y dari silinder.
  • Lalu bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah (CENTER), dan bagian bawah (DEEP).
  • setelah itu ukur sumbu X dan Y dari masing-masing bagian.
  • Misalnya diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) cylinder sumbu X = 80.75 mm dan sumbu Y = 80.73 mm, maka keovalannya cylinder bagian atas adalah 80.75 – 80.73 mm = 0.02 mm.
  • Lanjutkan pengukuran pada bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP).
Cara menentukan ketirusan cylinder :
  • Ketirusan merupakan selisih ukuran antara cylinder bagian atas dengan cylinder bagian bawah atau sebaliknya.
  • Untuk menentukan ketirusan cylinder, dapat diambil dari keovalan masing-masing bagian pada TOP, CENTER dan DEEP silinder.
  • Misalnya, keovalan cylinder bagian atas adalah 0.02 mm dan bagian bawah cylinder adalah 0.01 mm, maka ketirusannya adalah 0.02 – 0.01 mm = 0.01 mm.

4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian Bore Gauge adalah 0,01 mm.
5. Cara membaca Skala dan Hasil Pengukuran :
Apabila jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-22 setelah bergerak dari nol searah jarum jam, jadi hasil pengukuran :
  • Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.
  • Jarum besar = 22 x 0,01 mm = 0,22 mm.
  • Hasil pembacaan = 75 – 0.22 = 74.78 mm.
Jika jarum kecil menunjukkan pada angka satu dan jarum besar pada strip yang ke-25 setelah bergerak dari nol berlawanan jarum jam, jadi hasil pengukuran :
  • Jarum kecil = 1 pada pengetesan = 75 mm.
  • Jarum besar = 25 x 0,01 mm = 0,25 mm.
  • Hasil pembacaan = 75 + 0.25 = 75.25 mm.

6. Bagian-bagian :
  • Dial Indikator.
  • Replacement Rod.
  • Replacement Washer.
  • Measuring Point.
  • Batang Silinder Bore Gauge.

7. Cara Kalibrasi :
Caranya yaitu :
  • mula mula kendorkan pengunci outer ring pada dial indicator
  • kemudian masukkan dial indicator ke dalam rahang mikrometer dengan replacement rod terlebih dahulu
  • setelah itu setel angka nol pada dial gauge tepat pada jarum panjang dengan memutar outer ring
  • terakhir kunci kembali pengunci outer ring. Cylinder bore gauge siap dipakai.

8. Jenis-jenis :
  • Bore Gauge Range 5-10mm.
  • Bore Gauge Range 10-18mm.
  • Bore Gauge Range 50-150mm.
9. Cara merawat :
  • Simpat Bore Gauge pada tempatnya setelah digunakan
  • Bore gauge sebaiknya disimpan ditempat yang stabil suhu dan kelembabannya. Suhu tempat untuk menyimpan sekitar 20˚C dengan kelembaban 60-70%.
  • Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran-getaran yang kemungkinan dapat merusak Bore gauge.

10 . Skala utama/ Skala nonius :
Pada bore gauge skala penunjukkan jarum terdiri dari angka 0 – 50 pada setengah lingkaran dari arah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.

Waterpass, Fungsi dan Cara Penggunaannya

Waterpass, Fungsi dan Cara Penggunaannya

1. Pengertian :
Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik.
2. Kegunaan/Fungsi :
Digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
Caranya dengan menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mengecek ketegakan maka bisa dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass. Guna memastikan apakah bidang benar benar rata maka gelembung harus tepat berada ditengah alat yang ada.
4. Tingkat ketelitian :
Tingkat ketelitian waterpass ialah 1.5 mm.
5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Pada skala utama tentukan besar derajat dan menit dengan melihat jarum yang berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10’. b. Pada skala nonius juga menentukan besar derajat jarum yang berhimpit dengan skala, dengan besar sudut setiap skala 20”. c. Jumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.
6. Bagian-bagian :
  • Tabung nivo.
  • Waterpass.
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, karena itu alat ini bisa langsung digunakan dan memudahkan penggunanya.
8. Nama lain :
  • Leveling
9. Jenis-jenis :
  • Waterpass digital.
  • Waterpass manual.
10. Cara Merawat :
  • Bersihkan Waterpass baik sebelum maupun sesudah digunakan, bersihkan bagian-bagian yang sekiranya kotor.
  • Simpan di tempat yang aman.
  • Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur.
11. Skala utama/skala nonius :
Skala pada rambu ukur (BA, BB, dan BT) dibaca dan dicatat di lembar survey 5.

Suri Drat, Fungsi dan Cara Penggunaannya

Suri Drat, Fungsi dan Cara Penggunaannya

1. Pengertian :
Suri Drat ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa ulir/drat. Alat ini dibuat dari bahan baja pelat. Satu set mal ulir terdiri dari beberapa buah mal. Mal ini ada yang terdiri hanya satu macam ulir saja, misalnya withworth dan ada juga yang terdiri dari dua macam ulir yaitu ulir withworth dan ulir metrik. Pada rumahnya terdapat tanda withworth 55° dan metrik 60°.

2. Kegunaan/Fungsi :
Suri Drat difungsikan untuk menentukan ulir dari suatu baut atau mur. dengan menyesuaikan antara mal dengan ulir yang akan ditiru setelah itu digunakan untuk settingan pada panel mesin bubut. Hal ini penting dilakukan dalam pembuatan ulir pada benda kerja supaya mendapatkan hasil yang sama antara master produk dengan benda kerja.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Jika kita akan memeriksa drat baut/mur, maka rapatkan mal itu pada drat tersebut. b. Bila mal itu masuk dengan tepat pada ulir tersebut itu artinya ukuran drat tersebut sama dengan ukuran ulir yang terdapat pada mal tersebut. c. Apabila mal tidak cocok dengan drat yang diperiksa maka gantilah dengan mal-mal lainnya sampai cocok/sesuai.
4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian dari Suri Drat yaitu 0,25.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Sesudah menempelkan suri drat dengan drat dengan tepat, maka itulah ukuran dari drat tersebut. Lalu catat hasil pengukurannya.

6. Bagian-bagian :
  • Crest ialah bagian puncak dari ulir.
  • Root ialah bagian terendah dari ulir.
  • Flank ialah bagian yang menghubungkan crest dan root.
  • Thread angle ialah sudut yang terbentuk dari beberapa flank yang berdekatan.
  • Sudut flank ialah sudut yang terbentuk antara flank dengan garis normal dan garis pitch.
  • Major diameter ialah diameter yang terbentuk dari jarak antar crest yang berseberangan.
  • Minor diameter ialah diameter yang terbentuk dari jarak antar root yang berseberangan.

7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah dikalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga bisa langsung digunakan dan memudah kan bagi siapa saja yang menggunakannya.

8. Nama Lain :
  • Mal Ulir.

9. Jenis-jenis :
  • Suri Drat Whitworth.
  • Suri Drat Metrik.

10. Cara Merawat :
  • Bersihkan suri drat sebelum maupun setelah digunakan, bersihkan bagian yang sekiranya kotor.
  • Beri minyak atau pelumas tipis pada suri drat jika sedang tidak digunakan.
  • Simpan suri drat ditempat yang kering dan dingin.
  • Pemeliharaan yang utama untuk mal-mal yaitu menjaganya dari karat dan rusaknya bidang periksa.

11. Skala utama/Skala nonius :
Skala utama terdiri dari 0,25 sampai 6,00mm bagi ulir metric, dan antara 2,5 sampai 28 gang per inchi untuk ulir inchi.

Alat Ukur Bengkel yg Wajib dipunyai buat Bengkel Mesin Kamu

Alat Ukur Bengkel yg Wajib dipunyai buat Bengkel Mesin Kamu


Kala ini bekerja di bengkel mesin perkakas pasti kamu mesti sanggup memberikan layanan yg paling baik bagi para pembeli. Pasti saja buat sanggup jalankan hal itu, sehingga kamu mesti memanfaatkan peralatan yg mempunyai kualifikasi tepat keperluan kamu. Pastinya mesti konsisten dilakukan bersama pertimbangkan mutu pula anggaran yg ada lebih-lebih dulu. Tapi kamu tak butuh khawatir lantaran tidak sedikit pihak yg memberikan layanan buat memenuhi kepentingan tersebut bersama mutu terbaiknya.
Peralatan Utk Pengukuran Wajib di Bengkel
Beraneka Ragam alat ukur bengkel yg biasa dipakai terhadap bengkel mesin perkakas jadi peralatan tak mampu kamu tinggalkan. Aspek tersebut jadi perlengkapan wajib yg mesti senantiasa dipindah buat menopang dalam menopang tugas kamu. Maka service yg kamu jalankan mampu jadi lebih maksimal & tidak mau mengecewakan. Pasti hal itu serta sanggup memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan area kamu bekerja.
Berikut sekian banyak alat ukur bengkel yg mesti kamu penuhi apalagi dulu, tak boleh dilupakan waktu bekerja di bengkel mesin perkakas, & fasilitas ini akan kamu temukan di tokootomtotif.com
Tiap-tiap fasilitas tersebut benar-benar memberikan fungsi pun kiat pengunaannya masing-masing. Kamu mesti memperhatikan bersama seksama dengan cara apa trick menggunakannya dgn baik & benar. hal itu mesti jadi elemen basic yg jadi konsentrasi mutlak kamu. Tidak Cuma itu memperhatikan trick buat jalankan perawatan pada perlengkapan tersebut bakal amat menunjang buat memberikan keuntungan lantaran hal itu dapat membuatnya jadi lebih awet. Tak cuma awet namun mutu tingkat ketelitiannya tak ingin gampang menurun walau tidak jarang dipakai.
Dalam pilih sebelum memutuskan utk membeli peralatan tersebut, kamu tak sanggup dengan cara sembarangan mengambilnya. Namun pertimbangan harga pun kualitasnya pula butuh jadi perhatian kamu buat sanggup memperoleh yg paling baik. Jangan Sampai hingga telah mengeluarkan budget namun media yg didapatkan bertentangan bersama kemauan. Pastinya aspek tersebut dapat memberikan kerugian yg lumayan agung. Tidak Hanya itu, layanan buat para pembeli pula tak akan dapat lebih maksimal.
Perhitungkan penyedia atau pembuat media ukur tersebut bakal memberikan efek lebih bagi perjalanan tugas kamu. Dgn toko terpercaya walaupun membelinya dengan cara online tak akan memberikan efek atau kesukaran yg bakal memunculkan kerugian bagi kamu. hal itu mampu berjalan karena kalau membeli di toko alat ukur bengkel yg benar-benar telah terpercaya sehingga tingkat profesionalitas mereka tak butuh diragukan lagi.
Tak cuma itu, tapi toko alat ukur bengkel yg profesional tentu dapat senantiasa memberikan peralatan tersebut dgn mutu paling baik. Mereka tak dapat mengecewakan kamu dgn product tak dapat diakui. hal itu mesti kamu tonton dgn baik & cermat sebelum membeli. Pastikan bahwa spesifikasi telah pas keperluan.

Spring Caliper, Pengertian dan Cara Membacanya

Spring Caliper, Pengertian dan Cara Membacanya

1. Pengertian :
Spring Caliper Memiliki dua kaki dan salah satu ujungnya disambung menjadi satu dan dilengkapi dengan spring guna mengembalikan/mempertahankan Spring Caliper untuk selalu terbuka. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat guna mempertahankan Spring Caliper pada posisi yang dikehendaki. Spring Caliper dipakai untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak bisa dijangkau oleh alat ukur, misal: mistar baja, outside micrometer. Contoh penggunaannya yaitu untuk pengukuran Track Roller pada mesin.
2. Kegunaan / Fungsi :
Dipakai untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak dapat diraih oleh alat ukur yang lain.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Kendorkan screw pengikat hingga kaki dari Spring Caliper membuka sesuai benda yang mau diukur. b. Dekatkan dengan benda kerja. c. Rekatkan sampai menyentuh benda kerja. d. Putar screw pengikat guna mempertahankan posisi kaki Spring Caliper. e. Lepaskan Spring Caliper dari benda kerja. f. Ukur bagian ujung kaki Spring Caliper dengan Mistar Baja. g. Catat hasilnya.
4. Tingkat Ketelitian :
Keakuratannya (0.125 cm)+0.0005 inchi.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Dengan memakai bantuan alat. cotohnya mistar baja, penggaris, dan lain-lain.
6. Bagian-bagian :
  • Sendi jangka
  • Mur penyetel
  • Jangka luar
  • Kaki
bagian spring caliper
7. Cara Kalibrasi :
Alat ini telah terkalibrasi bersamaan dengan proses pembuatannya, sehingga bisa langsung dipakai tanpa perlu kaibrasi sendiri

8. Nama lain :
  • Jangka Outside.
  • Outside Caliper.
9. Jenis-jenis :
a. Spring Outside Calipers. b. Firm joint screw adjusting outside calipers. c. Firm joint screw adjusting inside calipers. d. Spring inside calipers. e. Hermaphrodite calipers.
10. Cara Merawat :
bersihkan permukaan pengukuran dan bagian bagian lain yang terasa kotor, dan gunakan bahan anti korosi. Bagian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang bagus.

Micrometer, Pengertian dan Cara Menggunakannya

Micrometer, Pengertian dan Cara Menggunakannya

1. Pengertian :
Micrometer Merupakan alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.

2. Fungsi / Kegunaan :
Micrometer berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, dan sebagainya. Kegunaan utama micrometer ialah untuk mengukur besaran panjang dengan presisi lebih.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Buka pengunci micrometer setelah itu buka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur caranya dengan putar rachet knob. b. Masukkan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil. c. Gerakkan spindle ke arah benda kerja caranya dengan putar rachet knob sampai terdengan klik (jangan terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh). d. Kunci micrometer agar spindle tidak bergerak. e. Keluarkan benda dari mikrometer dan baca skalanya.

4. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitan micrometer yaitu 0,01 mm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Posisikan micrometer tegak lurus terhadap arah pandangan. b. Baca skala utama pada micrometer (garis bagian atas menunjukkan angka bulat dalam satuan mm, sedangkan garis bawah menunjukkan bilangan setengah dalam satuan mm). c. Baca skala nonius yakni garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama (50 bagian). Setelah itu hasilnya kalikan dengan ketelitian dari mikrometer, hasilnya adalah skala nonius. d. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan skala noniusnya. Jarak strip di atas garis pada outer sleeve yaitu 1 mm, dan jarak strip di bawah garis yaitu 0.05 mm, Sedangkan nilai satu strip pada thimble adalah 0.01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
6. Bagian-bagian :
  • Poros Tetap (Anvil)
  • Poros Geser (Spindle)
  • Pengunci (Lock Clamp)
  • Rangka/bingkai (Frame)
  • Skala utama (Sleeve)
  • Skala nonius (Thimble)
  • Pemutar
  • Rachet

7. Cara Kalibrasi :
Mengkalibrasi angka ‘0’ : a. Mula-mula bersihkan terlebih dahulu poros tetap (anvil) dan poros geser (spindle) dengan kain yang bersih. Kemudian putar ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan stopper sampai berbunyi tanda klik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp. b. Perlu diketahui. Putar lah rachet stopper pelan-pelan, bila terlalu cepat , timble akan berputar berlebihan karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah. c. Micrometer sudah dikalibrasi dengan benar apabila titik “0” thimble sudah lurus dengan garis pada outher sleeve.
Menyetel titik ‘0’ :
d. Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kunci spindle dengan lock clamp. Kemudian dengan memakai penyetel putar outer sleeve sampai tanda “0” thimble lurus dengan garis. Setelah penyetelan selesai , periksa kembali tanda “ 0 ”
e. Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kunci spindle dengan lock clamp, kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda “0” timble dengan garis outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper. Sesudah penyetelan selesai periksa kembali titik “0” untuk memastikan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar.

8. Nama Lain :
  • Micrometer Caliper.

9. Jenis-jenis :
  • Micrometer Luar berguna untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
  • Micrometer dalam berguna untuk mengukur garis tengah pada lubang suatu benda.
  • Micrometer kedalaman berguna untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

10. Cara Merawat:
Setelah digunakan, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakan bahan anti korosi. Jika tidak digunakan (sesudah pemakaian) Mikrometer sebaiknya disimpan dalam sebuah peti kayu. Tempat penyimpanan sebaiknya bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur.

11. Skala utama / Skala nonius :
a. Skala utama :
Skala micrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya.

  • Angka skala atas : 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
  • Angka skala bawah : 0.5, 1.5, 2.5, dan seterusnya.
b. Skala nonius :
Pada skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm.

Jangka Sorong, Pengertian dan Cara Kerjanya

Jangka Sorong, Pengertian dan Cara Kerjanya

1. Pengertian :
Jangka sorong ialah alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus milimeter. Terbagi menjadi dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Beberapa produk keluaran terbaru telah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.

2. Kegunaan/Fungsi :
  • Dipakai untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
  • Dipakai untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara tancapkan bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
  • Dipakai untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.

3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Mengukur diameter dalam :
  • Geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
  • Letakkan benda/gelas yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong dapat masuk ke dalam benda/gelas tersebut.
  • Geser rahang kekanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/gelas yang diukur.
b. Mengukur diameter luar :
  • Geser rahang jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
  • Taruh benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
  • Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang.
c. Mengukur kedalaman :
  • Taruh benda yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak. Contoh gelas.
  • Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
  • Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar gelas.
  • Catat hasil pengukuran.

4. Tingkat Ketelitian :

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm.

5. Cara Membaca Skala dan Hasil :
a. Perhatikan skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. dapat menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini anda harus hitung dahulu baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm. b. Amati Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini memiliki ketelitian hingga 0,1 mm. c. Lalu jumlahkan Skala utama dengan Skala nonius.

6. Bagian-bagian :
a. Internal jaws (rahang dalam) adalah : bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi bagian dalam. b. External Jaws (rahang luar) merupakan bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi luar. c. Locking Screw (baut pengunci) merupakan bagian yang fungsinya untuk pengunci rahang. d. Imperial Scale merupakan Skala dalam satuan inci. e. Metric Scale merupakan Skala dalam satuan milimeter. f. Depth Measuring Blade merupakan Batang pengukur kedalaman.

7. Cara Kalibrasi :
a. Bersihkan jangka sorong dari kotoran yang menempel. b. Longgarkan baut pengunci jangka sorong. c. Geser rahang caliper dan rahang geser sehingga saling berhimpit. d. Lakukan pembacaan kalibrasi seperti berikut ini :
  • Strip Angka NOL (0) awal pada Skala Geser tepat segaris strip Angka NOL (0) pada Skala Utama.
  • Strip Angka NOL (0) akhir pada Skala Geser tepat segaris salah satu strip pada Skala Utama.
e. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka lakukan hal berikut :
  • Jika pembacaan kalibrasi melebihi nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada Skala Geser melewati Strip 0 pada Skala Utama, solusinya yaitu bersihkan kembali Jangka Sorong terutama dari debu dan karat pada bagian-bagian yang bergeser.

  • Jika pembacaan kalibrasi kurang dari nilai seharusnya, yang artinya Strip 0 awal pada Skala Geser belum mencapai Strip 0 pada Skala Utama, maka lakukanlah pembacaan selisih pergeseran tersebut dengan mencari strip pada Skala Geser yang segaris dengan strip pada Skala Utama. Bacalah selisih pergeseran tersebut dengan hitungan mundur. Yang artinya jika strip pada Skala Geser yang segaris dengan strip pada Skala Utama menampilkan angka 0.85 mm, maka selisih pergeseran tersebut adalah 0.15 mm dari Nilai 0 Skala Utama. Kemudian jika alat tersebut dipakai untuk mengukur, maka hasil pengukuran harus ditambah dengan 0.15 mm.
f. Alat ukur Jangka Sorong siap untuk digunakan.

8. Nama Lain :
  • SIGMAT,
  • Vernier Kaliper.

9. Jenis-jenis :
  • Jangka Sorong digital.
  • Jangka Sorong analog.

10. Cara Merawat :
a. Tempatkan pada tempat semula setelah digunakan. b. Hindarkan dari benturan keras atau kemungkinan terjatuh. c. Ujung-ujung rahang ukur maupun sisi-sisi ukur harus dipelihara atau dijaga jangan sampai cacat. d. Bersihkan debu atau kotoran sebelum dan sesudah pemakaian dengan kain bersih dan halus. e. Lumasi permukaan peluncur dan bagian lainnya dengan sedikit minyak pelumas sesudah pemakaiannya. f. Penyimpanan yang baik harus bebas dari sinar matahari langsung dan kelembapan tinggi.

11. Skala Utama / Skala Nonius :
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, yang artinya jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius mempunyai panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala
nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Maka skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Dial Indikator, Kegunaan dan Cara Kerjanya

Dial Indikator, Kegunaan dan Cara Kerjanya

  1. Pengertian :
Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial Gauge ialah alat ukur dengan skala pengukuran yang sangat kecil, contohnya pada pengukuran pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) dan pengukuran kerataannya (round out). Dial gauge ini merupakan tools yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya ia mesti dipasangkan pada suatu alat bantu yang disebut: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan berfungsi mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau permukaan benda yang diukur.

  1. Kegunaan/Fungsi :
  • Mengukur kerataan permukaan bidang datar.
  • Mengukur kerataan permukaan dan kebulatan sebuah poros.
  • Mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder.

  1. Cara Menggunakan/Mengukur :
  • Pasang contact point pada dial indikator.
  • Pasang dial indicator pada standnya.
  • Tempelkan contact point pada benda kerja yang akan diukur.
  • Kendorkan screw pengikat pada skala dan posisikan angka nol sejajar dengan jarum penunjuk. lalu kencangkan lagi screw pengikat.
  • Gerakkan benda kerja sesuai kebutuhan.
  • Baca nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala.
  • Untuk mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial tersebut.

  1. Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian anatara 0,01 mm sampai 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).

  1. Cara Membaca Skala dan Hasil :
Untuk dial gauge metric (mm), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 1 mm, dan akan ditunjukan dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spidle bergerak sejauh 1 mm. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 1 mm = 10 mm atau 1 cm. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dial gauge metric adalah 1 mm dibagi 100 strip sama dengan 0,01 mm.

Untuk dial gauge English (inch), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 0,1 inch, dan akan ditunjukan dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spindle bergerak sejauh 0,1 inch. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 0,1 inch = 1 inch. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dari dial gauge English (inch) adalah 0,1 inch dibagi 100 strip sama dengan 0,001 inch.

  1. Bagian-bagian :
  • Jarum Panjang :
Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja. Nilai pergerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala dengan angka yang di tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala 0,01 mm, apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.
  • Jarum Pendek :
Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka nol sampai angka nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 = 1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).
Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.
  • Batas Toleransi :
Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan kekanan sesuai dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau kekanan, ketika proses pengukuran benda kerja.
  • Bidang sentuh benda kerja :
Bagian ini akan bergerak naik atau turun jika bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak kearah kanan jika bidang sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak kekiri jika bidang sentuh bergerak ke bawah.

  1. Cara Kalibrasi :
  • Letakkan dial indikator pada tempat yang datar.
  • Lihatlah skala utama dan skala nonius.
  • Jika di skala utama tidak menampilkan angka 0 (nol), maka putar skrup pengkalibrasi searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung pada keperluan, sampai jarum skala utama menunjukkan angka 0 (nol). Lakukan hal yang sama pada skala nonius.

  1. Nama lain Dial Indikator :
  • Dial Gauge.
  • Jarum ukur.

  1. Jenis-jenis :

  • Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :
Jenis ini dapat dipakai untuk mengukur dengan batas ukuran hingga 10 mm.
  • Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :
Jenis ini memiliki batas ukur hingga 1 mm.
  • Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm :
Jenis ini memiliki batas ukur hingga 0,025 mm.

  1. Cara Merawat :
  • Bersihkan dial indikator dari debu atau kotoran pada poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian.
  • Dial indikator sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari getaran-getaran, karena dial indikator mudah pecah/rusak.
  • Dial indikator sebaiknya disimpan ditempat yang suhu dan kelembabannya stabil.

  1. Skala utama/Skala nonius :
  • Skala utama : 8
  • Skala nonius : 75 divisi x 0,01 (mm)=0,75

Jika anda butuh Dial Indikator Berkualitas kunjungi tokootomotif(dot)com

jenis jenis mesin frais (milling)


1.Mesin Frais Tangan

Jenis ini yang paling sederhana dari mesin frais, yang dioperasikan dengan tangan. Memiliki konstruksi tiang dan lutut atau meja yang dipasangkan pada landasan tetap. Mesin yang dioperasikan tangan terutama digunakan dalam pengerjaan produksi untuk operasi frais ringan dan sederhana, misalnya memotong alur, alur pasak pendek dan membuat celah. Mesin ini memiliki arbor horisontal untuk memegang pemotongnya dan sebuah meja kerja yang biasanya dilengkapi dengan tiga gerakan. Benda kerja dihantarkan pada pemotong berputar oleh gerakan tangan dari tuas atau oleh hantaran ulir tangan.
2.Mesin Frais Datar
Mesin frais mirip dengan mesin tangan, kecuali bahwa kontruksinya lebih kuat dan dilengkapi dengan mekanisme hantaran daya untuk mengembalikan gerakan meja. Mesin frais datar dari jenis tiang dan lutut mempunya tiga gerakan, longitudinal, melintang dan vertikal. Mesin yang jenis landasan tetap hanya mempunyai landasan gerakan meja longitudinal, tetapi mempunyai perlengkapan untuk penyetelan melintang dan vertikal ada spidalyang memegang arbor pemotong frais.
3.Mesin Frais Universal atau Horizontal
Mesin horisontal adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja berputar secara horisontal yang dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat berputar pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi.
3.Mesin Frais Vertikal
Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat berputar yang memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal samapi horisontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk memudahkan pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat putar tambahan atau meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil. Pemotongnya adalah semua jenis frais ujung.

4.Mesin Frais Jenis Penyerut
Mesin frais ini mendapatkan nama karena kemiripannya dengan penyerut. Benda kerja dibawah pada meja panjang yang hanya mempunyai gerakan longitudial, dan dihantarkan terhap pemotong putar pada kecepatan yang sesuai. Gerakan hantaran meja variabel dan pemotong putar adalah ciri utama yang membedakan ciri ini dari penyerut. Gerakan lintang vertikal terdapat pada spindel pemotong. Mesin ini dirancang untuk memfrais benda besar yang memerlukan pelepasan stok berat dan untuk duplikasi teliti dari bentuk keliling dan profil.
5.Mesin Frais Dari Jenis Bangku Tetap
Ini adalah mesin produksi dari kontruksi yang kasar bangkunya adalah benda cor yang kaku dan berat serta penyangga sebuah meja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal diberikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang dibor dalam pena atau rambu spindel. Mesin ini mampu mengambil pemotongan frais berat pada tugas produksi jangka panjang dan sering kali dilengkapi