Batu Asah atau Batu gerinda
Batu
gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Batu
gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau
milling, hanya penyayatannya sangat halus, dan tatalnya tidak
terlihat seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil
seperti debu.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive) dan perekat (bond). Fungsi batu gerinda sebagai berikut.
1. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan.
4. Untuk pemotongan.
5. Penajaman alat-alat potong.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong(abrasive) dan perekat (bond). Fungsi batu gerinda sebagai berikut.
1. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
2. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
3. Untuk pekerjaan finishing permukaan.
4. Untuk pemotongan.
5. Penajaman alat-alat potong.
Jenis-jenis Batu Gerinda
Fungsi
dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi
dari beberapa jenis batu gerinda :
1.Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3.Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
4.Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
1.Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3.Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
4.Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5.Cylindrical
grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam
suatu jenis produk.
6.Saucer
Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda
bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang
luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan
oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain
fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu
mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya
terdapat warna merah
muda,
putih
dan hijau
Jenis Perekat batu gerinda
Batu gerinda tersusun dari abrasive
dan perekat yang saling melengkapi dalam pembentukan sifat-sifat batu
gerinda. Karena itu ada beberapa jenis perekat dan cara perekatan
yang berbeda-beda. Diantaranya yang digunakan adalah :
- Vitrified Bond
Perekat yang bila digunakan untuk
membuat batu gerinda memberikan sifat yang tahan air, garam, oli
bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu lama ini
adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
batu gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan
perekat jenis ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap
terhadap hentakan dan pukulan akan tetapi jarang sekali dalam
penggerindaan batu gerinda mendapat beban kejut yang tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat,
feldspar dan kwarsa. Didapat dari campuran tanah liat, feldspar dan
kwarsa yang dicampur pada suhu 1100o-1350o
C (disebut juga ikatan keramik, krena bahan pengikatnya berupa
keramik). Proses bembuatan batu gerindanya sendiri dengan
mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan butiran abrasive dalam
temperature tinggi kemudian didinginkan. Pengerasannya umumnya secara
kering, dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam dan diberi
tekanan tertentu secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari
tergantung pada ukuran roda gerinda. Proses pembakarannya seperti
proses pembakaran keramik. Roda gerinda dengan proses vitrified keras
dan berongga namun tidak dapat digunakan untuk membuat roda gerinda
yang tipis seperti gerinda potong, karena tidak mampu menahan beban
dari samping. Prosentase dari perekat ini juga mempengruhi
tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda dicapai dengan
mengadakan perubahan prosentase dari perekat ini.
Perekat ini terbagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya :
1.) Jenis umum
Disimbolkan dengan kode V. Jenis ini
biasa digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah pembuatan banyak
dan bahan yang digerinda kurang sensitive terhadap panas.
2. Jenis BE (VBE)
Jenis perekat yang digunakan untuk
pembuatan batu gerinda untuk penggerindaan alat perkakas atau
perbengkelan yang penggerindaannya tipis.
3. Jenis G
Perekat ini penyempurnaan dari jenis
V, dan merupakan perbaikan dari jenis VBE. Perekat ini digunakan
untuk mengikat abrasive jenis 19A dan 32A.
4. Jenis K
Khusus untuk
perekat abrasive silicon carbide.
- Silicate bond
Batu gerinda dengan perekat jenis
ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan basah.
Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti air.
Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat
kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu
260oC selama
2-3 hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena
daya ikatnya yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya
dapat lebih mudah lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat
potong dan biasa disebut “pulder Acting”
- Shellac bond
Merupakan organic
bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa dikenal dengan nama
damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan elastis
sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive
dengan shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam
cetakan panas dari baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda
gerinda dipanggang beberapa jam pada suhu sekitar 150oC.
Sangat baik untuk pembuatan roda gerinda yang tipis yang digunakan
untuk pengerjaan halus. Kelemahannya hanya pada ketahanan panas yang
kurang.
- Rubber bond
Perekat ini dapat digunakan untuk
membuat batu gerinda yang sangat tipis sekalipun. Sifat-sifat yang
dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu ulet dan elastis
sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara mencampur
karet murni dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed
wheels”) dan abrasive kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur
yang panas. Setelah itu dibentuk menjadi ukuran yang pas.
Batu gerinda dengan rubber bond
biasanya digunakan untuk menggerinda permukaan yang sangat halus dan
baik, seperti halnya alur dan bantalan peluru. Digunakan juga untuk
portable grinder yang digunakan untuk menghilangkan bekas pengelasan.
Selain itu juga dapat digunakan untuk pemotong dengan tambahan
bahan-bahan tertentu.
- Resenoid bond
Dalam proses resenoid(bakelit) ini
butiran abrasive dicampur dengan serbuk bakelit dan larutan, secara
termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat ini sangat kuat dan
keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan bahan secara
cepat.
Umumnya dipakai di bengkel
pengecoran untuk pembuangan percikan pengelasan. Kecepatan potong
(cs) batu gerindanya mencapai 45-80 ms-1.
Dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis dan tiddak
trpengaruh pada perubahan temperature. Namun batu gerinda ini lemah
terhadap bahan kimia dan tidak tahan lama bila disimpan.
- Magnesium oksiklorida
Jenis perekat magnesium oxyclorida
telah dipakai sejak awal abad kedua puluh. Perekat jenis ini tidak
begitu dikenal sekarang. Magnesium oxyclorida merupakan reaksi
komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air yang dipadu
dengan standar komposisi tertentu.
Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )
Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda , anda akan melihat informasi mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material apa.Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :
- Huruf paling depan
menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
- A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
- WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
- C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
- GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
- Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
- Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
- Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
- Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
- Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
- 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
- Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
- Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
- Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
- Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
- 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
- B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
- BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
- V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
- S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
- A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
- Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
- S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
- BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
0 komentar:
Post a Comment