1. KIKIR (FILE)
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda
kerja agar diperoleh permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga berfungsi pada pekerjaan
penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata suatu
bidang dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
A.
Bagian-bagian utama kikir
B.
Jenis –jenis kikir serta kegunaanya
/ fungsinya
1. Kikir gepeng
{plat}
Kikir ini berguna untuk meratakan membuat bidang sejajar tegak lurus
kikir gepeng / plat |
Kikir ini berguna untuk membuat bidang rata agar siku, antara bidang yang satu dengan yang lain
Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang berbentuk sudut 60 derajat, atau lebih besar (sering di gunakan untuk mengkikir mata gergaji)
Kikir
ini berguna untuk , menghaluskan atau meratakan suatu bidang cekung
Kikir
bulat berguna untuk menghaluskan serta menambah diameter suatu lubang bulat
Kikir bulat {round} |
C.
Pengelompokan
kikir berdasarkan kode kekasaran gigi
Untuk dapat menghasilkan pengikiran yang maksimal, pemilihan kikir harus sesuai
dengan jenis pekerjaan dan hasil pengikiran yang dikehendaki.
Tabel
Pengelompokan kikir berdasarkan kode kekasaran gigi dan penggunaannya
D.
Cara penggunaan kikir
1.
Pemegangan dan penekanan kikir
Tangkai kikir
harus dipegang dengan tangan kanan dengan ibu jari berada di atas tangkai kikir, sedangkan jari
telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir terlihat seperti gambar dibawah ini :
Pemegangan Kikir |
2.
Gerakan
badan dan ayunan kikir
gambar posisi kaki dan gerakan ayunan badan. |
Mengikir merupakan suatu
pekerjaan yang sepenuhnya menggunakan anggota badan dan tenaga yang cukup besar
serta berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini tentunya perlu
disertai dengan kenyamanan kerja dalam artian antara gerakan badan, pengaturan
tenaga dan perasaan dapat berjalan secara serasi.
2. RAGUM (VISE)
Ragum
adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,digergaji,di
tap,di sney,dan lain lain.
Cara
menggunakan Ragum adalah dengan memutar tangkai (handle) ragum, Maka mulut
ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan.
Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan
lain sebagainya.
Dalam
sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1. Rahang gerak
2. Rahang tetap
3. Tangkai
Berdasarkan gerakannya
ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
CARA PENGGUNAAN RAGUM
a) Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
b) Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360 derajat.
c) Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak
CARA PENGGUNAAN RAGUM
Cara
penggunaan Ragum yang benar,yaitu:
A. Memilih tinggi ragum yang sesuai.
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
1. Berdiri tegak di ragum.
2. Tempelkan kepalan tangan pada dagu.
3. SIkut harus berada diatas mulut
ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut
ragum.
B. Menjepit benda kerja pada ragum
Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang
keluar dari mulut
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit.
Contoh Penggunaan Ragum
Berikut contoh gambar pencekaman benda kerja pada ragum.
3.JANGKA (COMPASS)
A.
Jangka tusuk
Jangka tusuk mempunyai sepasang kaki
berujung lancip. Bila dalam keadaan tertutup ke dua ujung kaki tadi berimpit
dan sama panjang. Jangka tusuk digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda
kerja dan untuk memindahkan jarak dari alat ukur (atau benda satu) ke benda
lain.
B. Jangka
bengkok (outside calipers)
Sepasang kaki jangka bengkok berbentuk melengkung dengan
radius yang sama. Jangka bengkok digunakan untuk mengukur diameter luar atau
ukuran luar suatu benda. Alat ini terdiri dari sepasang kaki bengkok, per
penekan dan sebuah mur baut sebagai pengatur.
Jangka bengkok sering digunakan karena mudah dalam penggunaannya
(cara mengaturnya). Hasil ukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar,
meteran, atau siku-siku.
C.
Jangka
kaki (inside calipers)
Fungsi jangka kaki adalah untuk mengukur diameter dalam
(diameter lubang) atau lebar suatu celah. Kakinya berbentuk lurus dengan ujung
menonjol ke luar. Hasil pengukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar,
meteran atau siku-siku.
4. MEJA PERATA (surface table)
Meja
Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu meja datar di
gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat menggambar.
Biasanya
meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang, keramik atau batu granit.
Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja
yang bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau
cacat, dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik.
Stempel terbuat dari
baja paduan yang tidak dikeraskan karena sifatnya harus ulet (tought)
dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel. Stampel
adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka – angka atau huruf pada benda
kerja.
Stempel digunakan untuk
menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja yang terbuat dari logam. Stampel
ini juga dapat digunakan sebagai tanda kepemilikan masing – masing siswa.
Biasanya digunakan nomor induk atau nomor absen siswa yang bersangkutan.
1.
PAHAT (CISLE)
Pahat,
adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku. Peralatan tersebut
merupakan peralatan pokok untuk membuat celah sambungan, melubangi dan
membentuk benda kerja. Pahat untuk membuat celah dan melubangi harus dipukul
dengan palu. Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan cara
penggunaannya.
Pada
waktu memahat, mata harus tertuju pada mata pahat. Karena dengan melihat ke
arah mata pahat diharapkan sasaran pahatan dapat tercapai.
1. PENITIK
(SCRIBER)
Penitik
adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Penitik
terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan ujungnya
runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.
Cara menggunakan penitik yaitu pertama pegang
penitik dengah tangan kiri, dan tempatkan pada benda kerja. Penitik harus tegak
lurus dengan banda kerja. Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali
dengan pemukul yang ringan, serta periksa posisinya jika sudah tepat baru
dipukul dengan kuat agar didapatkan titik yang jelas, dengan syarat jangan
terlalu keras.
1. PENGGORES
(SCRATCHER)
Penggores
(alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar pada permukaan
benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat penggores ini terbuat dari
bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak
lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya dibuat runcing
membentuk sudut ±30°.
Cara
Penggunaan:
Untuk
mendapatkan garis lurus di atas benda kerja, penggores harus dimiringkan
membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan tekan penggores pada benda kerja.
Condongkan penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku,
maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar baja ataupun
penggaris siku.
1.
MISTAR
BAJA (steel ruler)
Mistar
baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian
sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang
dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan
sentimeter/milimeter.
Fungsi
lain dari penggunaan mistar baja antara lain:
a. mengukur
lebar
b. mengukur
tebal serta,
c. memeriksa
kerataan suatu permukaan benda kerja.
Penggunaan
1.
HEIGHT
GAUGE
Height gauge adalah sebuah alat
pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang
acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan secara berulang terhadap
benda kerja sebagai acuan dalam proses permesinan. Height gauge memiliki dua
buah kolom berulir dimana kepala pengukur bergerak naik turun akibat putaran ulir
kasar dan halus yang digerakkan oleh pengukur. Height Gauge digunakan untuk
mengukur tinggi sekaligus menarik garis sejajar dan juga dapat untuk memeriksa
ukuran tinggi. Selain itu dengan penambahan probe dua arah, height gauge mampu
mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah lubang dalam
posisi horisontal.
Penggunaan:
Height
gauge digunakan untuk menggaris sebuah bidang dan mengukur tinggi atau tebal benda kerja
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
11. GERGAJI (HACKSAW)
Gergaji besi adalah alat untuk memotong benda kerja panjang dengan ukuran yang telah ditentukan. Adapun bagian gergaji adalah :
Bagian-bagian gergaji:
1.
Bingkai
Terbuat dari
pipa baja yang kuat dan kuku agar hasilnya lurus dan kuat bingkai yang dapat
diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai ini dapat di pakai untuk macam
macam gergaji
2. Tangkai
Biasanya terbuat dari bahan yang
logam yang lunak
3. Pasak daun gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua
bingkainya
4. Mur kupu – kupu
Digunakan untuk mengngencangkan daun
gergaji, pada pemasangan mata gergaji perlu diperhatikan arah matanya.
Pemeganan dan Penekanan Gergaji
Cara
menggergaji hampir mirip dengan cara mengikir, yang berbeda adalah cara
pemegangan. Untuk pemotongan yang berat, tekanan gergaji cukup besar, namun
untuk pemotonganyang perlu lurus hasilnya, tekanan
gergaji harus ringan.
LANGKAH PENGGERGAJIAN
1. Membuat
Alur
Tinggi mulut catok/ragum sama seperti pada waktu mengikir, bagian
yang digergaji harus sedekat mungkin dengan mulut catok/ragum. Pada permulaan
menggergaji, tahan sisi gergaji dengan ibu jari (Gambar 9.2 a). Namun untuk
pemotongan yang dianggap presisi (Gambar 9.2 b), sebelum digergaji benda kerja
harus ditandai terlebih dahulu dengan kikir segitiga sebagai jalan awal
penggergajian. Gambar 92 Membuat alur (permulaan menggergaji) (a) (b).
2. Awal
Penggergajian
Sebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut ± 30º (Gambar
9.3), selanjutnya gergajilah bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun
sudutnya makin kecil. . Gambar 93., Sudut awal penggergajian
3. Pemotongan
Benda Kerja
Potonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut
catok/ragum.
Penyiku adalah siku-siku yang digunakan untuk
menyiku benda kerja. Siku-siku geser digunakan untuk mengetahui kesikuan atau
pembanding kesikuan sudut yang tidak membentuk 90 derajat sedangkan siku-siku
dipergunakan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90 derajat.
Siku-siku geser adalah bentuk lain
siku-siku di mana salah satu sisi siku-sikunya dapat digeser, jenis ini
dipergunakan agar dapat menyesuaikan dengan bidang yang akan diperiksa kesikuannya.
PENGGUNAAN PENYIKU
Digunakan
untuk membantu penggores dalam menggores benda kerja dan untuk mengetahui sudut yang dibentuk adalah tepat 90
derajat pada benda kerja.
0 komentar:
Post a Comment