Keberadaan Cutting Tools (alat potong) pada proses pemotongan logam atau
metal cutting sangatlah penting karena alat potong dapat menentukan
hasil kualitas pengerjaan yang meliputi ukuran serta performa, efisiensi
dari suatu proses pengerjaan, disamping itu alat potong dapat menjadi
sebuah ciri dari suatu proses pengerjaan logam. Melihat dari pentingnya
keberadaan alat potong, maka pengetahuan akan alat potong merupakan
salah satu syarat orang dapat bekerja dengan mesin perkakas. Ada
berbagai macam alat potong, akan tetapi kita fokuskan perhatian kita
pada alat potong yang biasa kita gunakan dalam proses permesinan serta
masalah – masalah yang sering muncul seiring penggunaan alat potong
tersebut.
Dewasa ini perkembangan teknologi material alat potong tumbuh begitu
pesat, untuk mengimbangi tuntutan pengerjaan ( kepresisian & waktu
). Dimulai dari digunakannya tool steel yang mempunyai cutting speed
rendah sampai dengan teknologi coating / pelapisan yang mempunyai
cutting speed tinggi. Pada dasarnya prinsip pemilihan material sangat
sederhana. Yaitu material alat potong harus lebih keras sehingga dapat
memotong material benda kerja.
Sifat – sifat alat potong yang baik :
- Tahan keras pada suhu tinggi : Merupakan dasar pemilihan alat potong karena adanya gesekan dengan benda kerja akan menimbulkan panas yang cukup tinggi (>600° C) yang pada suhu tersebut material logam akan mencapai suhu “ austenit “.
- Ulet : Diperlukan sifat yang ulet supaya alat potong mampu menerima beban kejut yang terjadi.
- Tidak mudah aus : Ketahanan untuk menahan deformasi plastis akibat dari panas menunjang wear resistance dari alat potong.
1. HIGH SPEED STEEL
Jenis -jenis material HSS
- HSS : High Speed Steel merupakan medium alloyed high speed steel yang memiliki sifat machinability dan performance yang baik. Dengan tingkat kekerasan dan kekuatan yang tinggi serta wear resistance characteristic yang membuat material tersebut digunakan dalam skala yang luas sebagai alat potong. Seperti mata bor dan tap.
- HSSV ( Vanadium High Speed Steel ) : Vanadium merupakan material yang tahan aus, keras, serta mempunyai performance yang baik. Biasanya digunakan untuk bahan Tap.
- HSCo ( Cobalt High Speed Steel ) : Cobalt digunakan untuk mempertahankan kekerasan pada suhu tinggi. Kombinasi kedua jenis bahan mampu meningkatkan kemampuan alat potong terhadap tingkat ketegaran dan kekerasan. Digunkan untuk bor,tap,milling cutter,juga reamer.
- HSSXS1 ( Non Cobalt Powder Metallurgy Steel ) : Mempunyai struktur logam yang lebih halus dan rapat bila dibandingkan dengan HSCo. Umur pakai dan tingkat keausan yang dimiliki lebih baik dari HSCo. Utamanya digunalan untuk Milling cutter dan Tap.
- HSCo XP ( Sintered Cobalt High Speed Steel ) : Merupakan HSCo yana diproduksi dengan Powder Metallurgy technology ( Sinter ). Metode ini digunakan untuk mendapatkan Grindability dan Superior toughness.
- CS ( Chromium Steel ) : Merupakan tool steel yang dicampur dengan chromium. Tidak tahan dengan suhu yang tinggi tetapi keras pada suhu rendah, biasanya untuk bahan tap dan dies.
2. CARBIDE
Dihasilkan dari proses sinter ( beberapa bahan serbuk yang
dikombinasikan menjadi satu ) yang dikombinasikan dengan binder metal
(pengikat). Material utama yang digunakan adalah Tungsten Carbide (WC).
Dimana tungsten / wolfram ini menambah kekerasan material. Bahan lain
dalam proses sinter adalah Tantalum Carbide (TaC), Titanium Carbide
(TiC), Niobium Carbides (NbC). Material tersebut kemudian ditambahkan
dengan Cobalt (Co) sebagai pengikatnya.
PENGARUH KARAKTERISTIK MATERIAL TERHADAP PROSENTASE HARD PARTICLE (WC) DENGAN BINDER METAL (Co)
PERBANDINGAN ANTARA HSS, CARBIDE DAN SOLID TOOLS
3. Material with SURFACE TREATMENT
a. Steam Tempering
Steam tempering menghasilkan ikatan yang kuat dari “ blue oxide surface “
yang mampu menahan laju aliran cairan pendingin dan menjaga supaya
tidak terjadi built-up edges. Steam tempering dapat diaplikasikan pada
semua tool yang ringan tetapi akan lebih efektif digunakan untuk bor dan
tap.
b. Bronze Finish
Merupakan lapisan Oxide yang tipis pada permukaan alat potong, khususnya
untuk alat potong yang terbuat dari cobalt dan vanadium high speed
steel.
c. Nitriding ( FeN )
Nitriding merupakan proses yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan
dan keawetan alat potong. Sangat cocok digunakan sebagai tap untuk
memproses material abrasive seperti cast iron, bakelit, dll. Juga biasa
digunakan pada twist drill untuk mengeraskan dinding silindernya.
d. Hard Chromium Planting ( Cr )
Hard chrom digunakan untuk menaikkan kekerasan permukaan secara signifikan. Hasil yang dicapai sekitar 68 HRC.
a. Titanium Nitride Coating ( TiN )
Merupakan lapisan keramik berwarna emas yang menggunakan proses physical
vapour deposition ( PVD ). Tingkat kekerasan yang tinggi disertai
dengan sifat “ rendah getaran “ menjamin ketahanan tool terhadap
pemakaian. Serta mempunyai performance cutting yang lebih baik bila
dibandingkan dengan tools yang tidak di-coating.
b. Titanium Carbon Nitride Coating ( TiCN )
Merupakan lapisan keramik yang menggunakan proses physical vapour
deposition ( PVD ). TiCN lebih keras daripada TiN dan mempunyai
koefisien gesekan yang lebih rendah.
c Titanium Aluminium Nitride Coating ( TiAlN )
Titanium Aluminium Nitride merupakan multi layer ceramik coating yang
dihasilkan dari teknologi pelapisan PVD yang memberikan tingkat
kekerasan yang tinggi dan kestabilan oksidasi yang tinggi juga.
Kelebihan ini cocok untuk speed dan feed yang lebih tinggi, dimana
disaat yang sama menaikkan umur pakai. TiAlN tepat digunakan untuk bor
dan tap. Direkomendasikan untuk menggunakannya ketika Dry Machining.
d. Chromium Nitride Coating ( CrN )
CrN merupakan lapisan yang baik untuk material alumunium alloys,copper
alloy, low alloy steel. CrN dapat juga digunakan sebagai alternatif
dalam pengerjaan titanium dan nikel alloy. Lapisan ini memiliki
kecenderungan yang rendah dalam menghasikan built up edges.
0 komentar:
Post a Comment